Kamis, 03 Desember 2015

koloni kata (sebatas teman di punggung)

selamat siang gaes, belakangan ini aku iseng banget buat ngucap 'gaes' mungkin karna faktor dosen yang suka bilang 'gaes' sama mahasiswanya.
okeh....
kali ini sama aku bakal berbagi kumpulan kata-kata bagi ku ini karya dari pada menghina punya orang. mungkin kalian menganggapnya sampah. tapi paling tidak aku tidak diam dan cuma mencela hehehe....

prabaca: sebelumnya aku mau tegasin kekalian yang membaca ini, ini bukan puisi, dan aku sendiri ga mau salah mengartikan ini. ini hanya koloni kata-kata yang aku tulis untuk meringankan keseriusan ku. dan ini karya original donat, jadi tolong jangan di plagiat, hargai kami bukan dari mahalnya, tapi dari prosesnya, agar kami tetap berkarya. oke, itu aja.


sebatas teman di punggung

Kau paksa aku menunduk untuk menggendong mu,
Berat mu jadi alasan ku tergesa menghela nafas,
Disaat aku mulai malas melangkah kaki,
Ada tujuan yang terus menggoda diri untuk lagi berdiri.

Resleting nenutup rapat dipinggiran,
Kau diam dan lindungi seserahan ku yang tersimpan,
Aku tau sesaat sedang sendirian berjalan di hutan,
Dan berat mu ingatkan ku kita berdua dalam sepi rimba.

Saat ku goyah,
Kau tak sungkan tetap bersama dan erat,
Saat ku susah,
Kau masih saja di punggung dan menunggu untuk bersama.

Ransel dalam sepi kita bak sejoli,
Kesetiaan yang tidak ku dapati dari kekasih dulu,
Aku bahagia tertawa menutup sentimeter luka,
Dan seperti memeluk pundak seolah berteriak.

Kita pernah berpisah namun taklama,
Saat ku pasrah di dekat bulan tua,
Tapi kau tetap diam dalam laci,
Seolah meratap dengan binar kilau mata.

Sial kau menggoda untuk ku peluk kembali,
Dan isi ingatan kembali tentang beberapa dataran yang telah di daki,
Kau masih saja pandangi ku seolah merintih,
Dan meminta untuk hangat pelukan dengan langkah kaki.

Ransel dalam sepi kita seperti kekasih,
Habiskan hari bersama dengan jauh langkah kaki,
Aku bahagia tertawa menutup sentimeter luka,
Dang terbaring bersama dalam rebahan atap sebuah tenda.
 

Rabu, 02 Desember 2015

koloni kata (gudang-pelangi)

prabaca: sebelumnya aku mau tegasin kekalian yang membaca ini, ini bukan puisi, dan aku sendiri ga mau salah mengartikan ini. ini hanya koloni kata-kata yang aku tulis untuk meringankan keseriusan ku. dan ini karya original donat, jadi tolong jangan di plagiat, hargai kami bukan dari mahalnya, tapi dari prosesnya, agar kami tetap berkarya. oke, itu aja.

GUDANG PELANGI

Aku tak tau banyak tentang tempat yang membuat bahagia,
Tentang tempat dengan keindahan yang tak tergambarkan,
Tentang tempat yang singkirkan sedih dengan panoramanya,
Tentang tempat yang buat sekujur tubuh merinding.

Aku hanya berdiam dan bersenandung di dalam rumah,
Rumah digambar dalam sebuah pemikiran,
Yang terpancang di tanah,
Dan bergoyang di terpa angin sepoy malam.

Rumah ku tenda tempat pelarian,
Di pelataran hutan serta dingin bebukitan,
Menampung dalam keliaran fantasi,
Dan terbang dalam gilanya imaji.

Rumah ku, terang di kala malam,
Bukan karena pelita lampu dan semestinya,
Bercahaya dengan alam dan seisinya,
Berpijar dengan bulan dan taburan bintang-bintang.

Rumah ku, ruang sempit bersudut pojokan,
Tempat luas dikala sendiri dan menyendiri,
Penuh tampungan kiblat inspirasi,
Yang terkadang mengingat tuhan dari waktu yang tak di tentukan.

Ringkihan beradu cemas akan waktu pulang,
Pulang dalam rangkaian yang sebenarnya,
Meninggalkan tenda tempat peraduan,
Dan berpelukan di pangku ibuku.

Rumah ku, godaan untuk pergi dari pulang,
Dan menetap lupakan sesak perkotaan,
Melepas luapan kebencian akan rakus ibu kota,
Dan tertidur berpeluk savana beratap bintang dan rembulan.

Hidup ku tak sesulit yang di kira,
Tak ada arti untuk menyiksa dan tersiksa,
Hanya merekam kenangan yang berbekas,
Karna ku tau hidup ku takan begini-begini saja.

Tempat meratap tanpa atap,
Tempat menepi bersama sepi,
Tempat menangis menghadap dinding yang tipis,
Tempat menunggu bersama angin yang membawa rindu.

Rumah ku rumah kedua ku,
Rumah ku bukan tempat pulang,
Rumah ku tempat pergi dan ingat kembali,
Rumah ku tenda peraduan.
Rumah ku rumah untuk segudang pelangi

primitif notif

haiiiii gaess....
maaf nih mungkin beberapa waktu kedepan bakal bertabur tentang postingan serius,
tapi bukan berarti donat berhenti untuk ngelantur, yah ada beberapa kata-kata ga waras yang bakal aku posting nihh...
efek dari jatuh cinta yang sepanjang waktu ga kesampek an jadi, yah kegalauan terjadi
tapi ya itu *(itu apaan yak). 
tenang aja semuanya masih di batas kenormalan semesta donat deh.
ini tentang petualangan yang sebenarnya, tentang perhatian yang teliti. *(mulai ngawur).
pokoknya gitu deh, liat aja ntarr...

eh, tapi kabar kalian baikan? lagi musim hujan nih, jangan lupa sedia payung yah, kalo perlu bawa mantel kemana-mana, jaga kesehatan sendiri baru jaga kesehatan "pujaan hati" wkwkwk... yang jomblo jangan suka menung di depan jendela sambil pejam mata ya. bukan apa-apa sih, takutnya ntar malah kena samber geledek.

-------------------------------------------------------------------------------------------------
hidup tak rumit, jika kau tetap di dalam kamar dan terus diam.
berkhayalah diruang nyaman mu, dan berlogika lah didunia nyata.
hidup ini terlalau sederhana jika kau hanya melewatinya menunggu mati.
--------------------------------------------------------------------------------------------------

koloni kata (sebatas teman di punggung)

selamat siang gaes, belakangan ini aku iseng banget buat ngucap 'gaes' mungkin karna faktor dosen yang suka bilang 'gaes' s...